KIMIA PANGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
TEKNOLOGI PANGAN
2013

Gum kecuali
gum arab umumnya
membentuk gel atau
larutan yang kental
biladitambahkan air. Molekul
gum ada yang
polisakarida berantai lurus
dan ada yangbercabang. Polisakarida berantai
lurus lebih banyak
terdapat dan membentuk
larutanyang lebih kental
dibandingkan dengan molekul
bercabang pada berat
yang sama.
Beberapa tipe gum yaitu galaktan, glukoromanan, galaktomanan,
dan xilan .

Polisakarida
rumput lain yang
umum digunakan adalah
agar-agar, alginat dan karagenan
yang diekstrak dari
ganggang merah (agar-agar
dan karagenan) dan
ganggang cokelat (alginat) Penyusun
alginat adalah asam
manuronat dan asam
guluronat dan dapat membentuk gel
bila terdapat ion
kalsium Sementara itu
karagenan dan agar-agar merupakan polimer dari galaktosa
dan dapat membentuk gel yang kuat. Glukan merupakan polimer campuran (1
3) , (1 4) – D- glukosa. Senyawa ini ditemukan pada oat
dan barley. Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar
bersifat seperti gelatin: padatan lunak
dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini
menarik secara indrawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar:
pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di
Jepang),Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas
di laboratorium sebagai pemadat
kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai
fase diam dalam elektroforesis
gel.
Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal
sebagai agar atau agarosa saja.
Agar-agar
dapat dibentuk sebagai bubuk dan dijual di pasaran. Apabila dilarutkan dalam
air panas dan didinginkan agar-agar akan menjadi padatan lunak dan bertekstur
kenyal. Banyak olahan makanan yang menggunakan agar-agar seperti campuran
es krim dan puding (jelly).
Hampir
semua penduduk Indonesia mengenal agar-agar. Ada tiga jenis agar-agar di
pasaran yaitu yang berbentuk batang, bubuk, dan kertas. Yang paling banyak
dijumpai adalah agar-agar berbentuk bubuk. Agar-agar seringkali menjadi
hidangan pencuci mulut. Bentuknya dapat direka-reka dan dipadu dengan aneka
warna, aroma, dan rasa. Selain untuk pembuatan puding, campuran kue, agar-agar
juga dapat dimasak bersama nasi untuk menghasilkan nasi yang lebih pulen.
Senyawa
hidrokoloid yang terdapat dalam rumput laut memiliki keseimbangan yang baik
antara sifat hydropilic dan synerisis-nya. Apa artinya? Agar-agar
adalah makanan kaya serat, dan orang yang mengonsumsi agar-agar asal rumput
laut ini tidak harus minum banyak air pascamengonsumsi. Sementara serat makanan
dari tanaman darat umumnya mengandung sifat hydropilic lebih kuat,
sehingga mengonsumsinya harus dibarengi dengan meminum air sesuai aturan.
Agar-agar
yang terbuat dari rumput laut memiliki khasiat kesehatan terutama karena
kandungan seratnya. Serat dalam agar-agar berguna untuk memperlancar pencernaan
dan mencegah sembelit. Dalam literatur pengobatan tradisional Cina, agar-agar
dipakai untuk mengurangi peradangan.
Agar-agar
adalah makanan bebas kalori, oleh karena itu bisa leluasa dikonsumsi oleh
siapapun yang menderita kegemukan. Agar-agar memiliki kadar kalsium dan fosfor
dalam jumlah yang cukup besar, dan ini bermanfaat untuk membantu pembentukan
tulang. Agar-agar juga merupakan salah satu sumber terbaik yodium karena setiap
100 g agar-agar terkandung 160 mg yodium.
Jelly adalah makanan tinggi serat juga. Makanan semi padat ini
terbuat dari campuran sari buah dan gula. Tiga zat pokok penyusun jelly
adalah pectin (serat), gula, dan aroma perasa. Pectin (serat)
bisa diperoleh dari bermacam buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya, dan
markisa.
Sebagai
sesama makanan berserat agar-agar dan jelly menjadi sangat penting
sebagai pangan berkhasiat. Karena sifat serat yang tidak dapat dicerna, maka
serat akan masuk ke kolon dalam keadaan utuh. Keadaan utuh tersebut menyebabkan
serat mencapai kolon dalam volume yang besar dan membutuhkan tempat yang luas
sehingga memberikan perasaan kenyang. Dengan demikian kehadiran serat akan
mengurangi keinginan seseorang untuk mengonsumsi makanan sumber energi lainnya
sehingga dapat mencegah munculnya kegemukan. Konsumsi serat makanan yang
dianjurkan dalam diet sehari-hari adalah 20-30 gram.
Konsumsi
serat makanan akan menghasilkan kotoran yang lembek, oleh karena itu diperlukan
kontraksi otot yang rendah untuk mengeluarkan feses dengan lancar.
Kekurangan serat akan menyebabkan tinja menjadi keras dan diperlukan kontraksi
otot yang besar untuk mengeluarkannya, hal ini seringkali menyebabkan
konstipasi (sulit buang air besar). Bila tinja selalu dalam keadaan keras dan
berlangsung terus-menerus maka otot menjadi lelah dan lemah sehingga muncul
penyakit diverticulosis. Penyakit ini dicirikan oleh penonjolan bagian
luar usus berbentuk bisul dan disertai peradangan atau infeksi.

Karagenan adalah sebuah produk formulasi, artinya karagenan yang diproduksi untuk
aplikasi penggunaan pada makanan sangat tergantung pada keahlian sang
formulator. jika hasil produksi dari sang formulator sangat tepat, maka hasil
produksi makanan yang dibantu penambahan karagenan , produknya akan sangat bagus.
Serat
“karagenan” adalah ekstrasi rumput laut kering Eucheuma dengan air atau aqua
alkali. Serat ini dipergunakan luas sebagai gel, stabilisator; bahan penebal
dan pembentuk tekstur dalam industri makanan. Karagenan juga digunakan untuk
mengontrol kandungan kolesterol dalam makanan karena kemampuannya mengurangi
jumlah lemak makanan.
Adapun manfaat dari serat karagenan yang terkandung dalam rumput laut yaitu membantu pengobatan tukak lambung, mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses. Kandungan klorofil rumput laut dapat mereduksi estrogen.
Adapun manfaat dari serat karagenan yang terkandung dalam rumput laut yaitu membantu pengobatan tukak lambung, mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses. Kandungan klorofil rumput laut dapat mereduksi estrogen.
Pertanyaannya, samakah formulasi dari ahli atau tim riset and development dari masing-masing perusahaan pembuat karagenan ini?
jawabannya tentu sangat berbeda. masing-masing punya rahasia formulasi. dari jawaban tersebut, keputusan bagus dan tidaknya formulasi, yang bisa menilai adalah pemakai produk karagenan tersebut, biasanya pemakai atau user sangat sensitif.
Berikut ini adalah produk karagenan yang telah diformulasikan khusus untuk berbagai aplikasi makanan.
Karagenan untuk bakso, karagenan untuk nugget.
Untuk produk tersebut karagenan berfungsi untuk pengenyal dan pembentuk tektur (lentur)
Penggunaann 1-2 % dari berat total adonan.
karagenan untuk roti-biskuit-cake-kue kering.
untuk produk roti, biskuit, cake dan kue kering, karagenan berfungsi sebagai pengembang dan pelembut.
Penggunaanya 10% dari berat tepung yang digunakan, dicampur bersama tepung.
karagenan untuk chese stick, krupuk dan gorengan lainnya
Untuk Chese stick, krupuk dan gorengan, karagenan berfungsi sebagai perenyah dan membuat minyak lebih bersih.
Penggunaanya 10% dari tepung yang digunakan.
karagenan untuk caos tomat, kecap dan sambal.
karagenan berfungsi untuk pengental dan penstabil adonan.
Penggunaannya 0.1 - 0.5% dari berat total adonan
karagenan untuk dodol
Penggunaan karagenan 1 - 2% dari adonan
karagenan untuk Mash mallow
Buah
kering (manisan, buahnya dihancurkan), selai buah.
Karagenan berfungsi untuk pembentuk tekstur (melenturkan) dna penambah serat.
Penggunaan karagenan 1 - 3 % dari berat total adonan, dilarutkan dalam air dingin sedikit dan dicampur pada adonan buah diaduk sampai masak.
karagenan untuk Gelly
Karagenan penggunaanya 2 -3 % tergantung kekenyalan yang diinginkan.
Cara pakai : karagenan dilarutkan dalam air dingin, dipanaskan sampai mendidih, ditambah susu, sari buah, dll sesuai rasa yang diinginkan.
Karagenan untuk mie
Fungsi membuat mie lebih lentur tidak mudah patah. cara pakainya tambahkan 1 % dari berat total adonan mie, campurkan dengan tepung. karagenan untuk es krim, coklat, youghurt
Karagenan berfungsi : Mencegah terjadinya pembentukan kristal es pada es krim, pelembut, meningkatkan konsistensi, penstabil emulsi susu dan air.
Karagenan berfungsi untuk pembentuk tekstur (melenturkan) dna penambah serat.
Penggunaan karagenan 1 - 3 % dari berat total adonan, dilarutkan dalam air dingin sedikit dan dicampur pada adonan buah diaduk sampai masak.
karagenan untuk Gelly
Karagenan penggunaanya 2 -3 % tergantung kekenyalan yang diinginkan.
Cara pakai : karagenan dilarutkan dalam air dingin, dipanaskan sampai mendidih, ditambah susu, sari buah, dll sesuai rasa yang diinginkan.
Karagenan untuk mie
Fungsi membuat mie lebih lentur tidak mudah patah. cara pakainya tambahkan 1 % dari berat total adonan mie, campurkan dengan tepung. karagenan untuk es krim, coklat, youghurt
Karagenan berfungsi : Mencegah terjadinya pembentukan kristal es pada es krim, pelembut, meningkatkan konsistensi, penstabil emulsi susu dan air.
Pengganti
gelatin (ma'af karena sering ada keraguan tentang halal dan tidaknya gelatin
krn bersumber dari hewani, maka karagenan
sudah tidak diragukan lagi karena berasal dari rumput laut). Penggunaannya
cukup 1 - 2 gram karagenan untuk
1 liter adonan susu. cara pakai : Karagenan
dicampur dengan adonan susu ketika masih dingin. adonan dipanaskan 70
derajad celcius. kalau adonan dalam bentuk bubuk, karagenan di campur pada bubuk adonan tersebut. selebihnya
mengikuti prosedur pembuatan es krim.

Menurut
Winarno (2008), alginat merupakan komponen utama dari getah ganggang coklat (Phaeophyceae),
dan merupakan senyawa penting dalam dinding sel spesies ganggang yang tergolong
dalam kelas Phaeophyceae. Secara kimia, alginat merupakan polimer murni
dari asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier yang panjang. Alginat
membentuk garam yang larut dalam air dengan kation monovalen, serta amin
dengan berat molekul rendah, dan ion magnesium. Oleh karena alginat merupakan
molekul linier dengan berat molekul tinggi, maka mudah sekali menyerap air.
Karena alasan tersebut, maka alginat baik sekali fungsinya sebagai bahan
pengental. Alginat dapat diekstrak dari alginophyte, yaitu dari
phaeophyceae yang menghasilkan alginat, antara lain Macrocystis, Ecklonia,
Fucus, Lessonia, dan Sargassum.
Ada
dua jenis monomer penyusun alginat, yaitu β-D-Mannopyranosil Uronat dan
α-L-Asam Gulopyranosyl Uronat. Dari kedua jenis monomer tersebut, alginat dapat
berupa homopolimer yang terdiri dari monomer sejenis, yaitu β-D-Mannopyranosil
Uronat saja atau α-L-Asam Gulopyranosyl Uronat saja; atau alginat dapat juga
berupa senyawa heteropolimer jika monomer penyusunnya adalah gabungan kedua
jenis monomer tersebut.
Alginat
dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti industri makanan, minuman, obat,
kosmetik, tekstil, industri cat dan penggunaan lainnya. Pemanfaatan alginat
sebagai emulsifying agent, disintegrating agent, moisturizing
agent, pemanfaatan ini didasarkan pada sifat fisika dan kimia alginat
(Rachmat dan Rasyid 2004). Alginat telah terbukti memperkuat mucus, perlindungan
alamiah dari dinding usus, dapat memperlambat pencernaan, dan pelepasan gizi di
dalam tubuh. Lebih lanjut, alginat mengandung serat yang tinggi, mengandung
mineral penting, mudah dicerna, enak dan aman. Selama ini alginat telah banyak
digunakan sebagai bahan jelly, perekat makanan bertepung, bahan pengental pada
pembuatan minuman semacam bir, es krim, cream pada yoghurt dan Iain-lain. Di
Indonesia telah dikenal minuman alginat, namun masih perlu dukungan promosi
yang lebih luas. Kemungkinan penggunaan lain yang perlu dipopulerkan adalah
sebagai casing sosis, mengingat sosis sebagai makanan praktis yang popular
(Anonim 2006).
Alginat
juga banyak digunakan pada industri kosmetik untuk membuat sabun, cream,
lotion, shampo, dan pencelup rambut. Industri farmasi memerlukannya untuk
pembuatan suspense, emulsifier, stabilizer, tablet, salep, kapsul, plester, dan
filter. Dalam industri makanan atau bahan makanan alginat banyak dijadikan
sayur, saus, dan mentega. Dalam beberapa proses industri, alginat juga
diperlukan sebagai bahan additive antara lain pada industri tekstil, kertas,
keramik, fotografi, insektisida, pestisida, pelindung kayu, dan pencegah api
(Susanto 2009).
Alginat
juga dapat berfungsi sebagai senyawa peningkat daya suspensi larutan
(stabilisator) dengan proses pengentalan larutan itu sendiri. Di sistem lain,
alginat mampu menjaga suspensi karena muatan negatifnya serta ukuran kalorinya
yang memungkinkan membentuk pembungkus bagi pertikel yang tersuspensi. Sifat
viskositasnya yang tinggi mampu mempengaruhi stabilitas emulsi minyak dalam
air. Propyleneglycol alginat memiliki gugus lipophylic maupun hydrophylic
yang terdapat dalam molekul dan merupakan emulsifier asli dengan sifat
pengental yang kuat (Winarno 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar